Tak apa, (anggap saja) aku sudah mulai terbiasa. Jadi remang kosong yang mungkin tidak pernah kamu jamah. Mempermainkan hati sendiri dengan kamu bersamanya. Dan hanya bisa bersepi beku karena... yah, aku punya hak apa ?
Mereka bilang ini itu. Tentang berhenti dan kamu yang bukan padaku. Terus begitu hingga rasanya aku tuli dan mati rasa. Percaya yang mana, aku tidak menjawabnya.
Aku bisa saja berhenti.
Mungkin saja.
Alasannya lebih berat daripada tetang tinggal.
Tapi yah, ini klise. Aku sudah katakan.
Semua tulisanku, lagi-lagi tentang bayang yang enggan meninggalkan.
..
Benarkah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar