Jika kau luaskan pandanganmu, kau akan lihat betapa kita
begitu berbeda. Terkotak di dalam hitam dan putih.
Aku dan kamu.
Aku atau kamu.
Diagram himpunan
tanpa irisan.
Tidak kah kau heran?
Rak buku kita berbeda. Setiap kita pergi ke toko buku, kita saling
menuju arah sebaliknya. Kau ke kanan, sedangkan aku ke kiri. Kau tenggelam di
buku biografi tokoh favoritmu, saat aku tersesat di dunia distopiaku. Bahkan ketika
akhirnya aku menemukanmu berjejalan diantara buku yang tidak aku mengerti, kau tidak juga mengadahkan kepala. Sibuk
membaca buku sejarah sambil berdiri (suatu hal yang tidak aku sukai, tapi pada
akhirnya aku ikut melakukannya juga. Haha). Apakah kau juga pernah menemukanku saat tersenyum sendiri membaca kumpulan puisi?
Ah, semoga saja tidak.
Apalagi? Selera musik kita juga berbeda. Lihat playlistku,
bandingkan dengan punyamu. Adakah lagu yang dapat kita nikmati bersama? Kau sedang bernyanyi indie, saat aku
menghentak-hentak sendiri mendengar alternative. Kau perkenalkan Sore kepada Paramore-ku.
Ternyata mereka tidak begitu akur.
Kesukaan kita juga berbeda.
Aku menatap langit saat kau tersenyum-senyum mendengar suara
mesin.
Aku dapat memejam mata dan tetap dapat menikmati puisi yang dibaca, saat
kau terkagum-kagum mendengar Soekarno berpidato dengan lima bahasa.
Atau saat kau membicarakan politik, membahas
sesuatu dari artikel KASKUS. Sesuatu yang jarang ada di history browserku
karena kalah jumlah dengan web NASA dan tanggalan hujan meteor atau fenomena
gerhana.
Kau bisa membawaku ke gunung manapun yang biasa kau daki,
kau tunjukan betapa tinggi kita bisa berdiri, tapi tetap aku akan mengadah,
merasa jauh terlampau di bawah langit.
Ya, kita memang begitu berbeda.
Tapi… tidakkah kau sadari juga?
Betapa menyenangkannya
melihatmu membaca buku. Kau menikmatinya sebagaimana aku menikmati
bukuku. Membaca ya, membaca. Kita berdua
sama-sama tidak bisa membuat buku cemburu.
Lagupun begitu. Kau nikmati lagu sesukamu. Apa yang lebih
kau dengarkan? Kata atau nada? Pernahkah kau juga menyimpan lagu lama, karena
yakin tidak ada lagu yang kadaluarsa?
Atau saat kau
bercerita! Aku bisa berlama-lama mendengarkanmu tanpa bosan, walaupun aku tidak
begitu paham... Aku senang berlama-lama
melihatmu tersenyum sendiri, begitu semangatnya, sampai-sampai aku bisa melihatnya dari mata.
Yap, kita begitu berbeda. Dikotak-kotakkan hitam dan putih seperti individu lainnya.
Aku dan kamu.
Aku
atau kamu.
Jadi… maukah kita bertemu saja di zona abu-abu?
24 April 2015
Selamat Ulangtahun!
2 komentar:
AYAS HAHAHAHAHHAHAHAHA
AKU TAU IH POSTINGANNYA BUAT SIAPA HAHAHA
tapi yas omo ini bagus banget postingannya.....
Ayas is really good at words hmmm....
Posting Komentar