23 Apr 2015

Persiapkan Dirimu, Kita Akan Bertemu

Jika kau luaskan pandanganmu, kau akan lihat betapa kita begitu berbeda. Terkotak di dalam hitam dan putih.  

Aku dan kamu. 
Aku atau kamu. 
Diagram himpunan tanpa irisan.

Tidak kah kau heran?

Rak buku kita berbeda. Setiap kita pergi ke toko buku, kita saling menuju arah sebaliknya. Kau ke kanan, sedangkan aku ke kiri. Kau tenggelam di buku biografi tokoh favoritmu, saat aku tersesat di dunia distopiaku. Bahkan ketika akhirnya aku menemukanmu berjejalan diantara buku yang tidak aku mengerti,  kau tidak juga mengadahkan kepala. Sibuk membaca buku sejarah sambil berdiri (suatu hal yang tidak aku sukai, tapi pada akhirnya aku ikut melakukannya juga. Haha).  Apakah kau juga pernah menemukanku  saat tersenyum sendiri membaca kumpulan puisi? Ah, semoga saja tidak.

Apalagi? Selera musik kita juga berbeda. Lihat playlistku, bandingkan dengan punyamu. Adakah lagu yang dapat kita nikmati bersama?  Kau sedang bernyanyi indie, saat aku menghentak-hentak sendiri mendengar alternative. Kau perkenalkan Sore kepada Paramore-ku. Ternyata  mereka tidak begitu akur.

Kesukaan kita juga berbeda. 
Aku  menatap langit  saat kau tersenyum-senyum mendengar suara mesin. 

Aku dapat memejam mata dan tetap dapat menikmati puisi yang dibaca, saat kau terkagum-kagum mendengar Soekarno berpidato dengan lima bahasa.  

Atau saat kau membicarakan politik, membahas sesuatu dari artikel KASKUS. Sesuatu yang jarang ada di history browserku karena kalah jumlah dengan web NASA dan tanggalan hujan meteor atau fenomena gerhana. 

Kau bisa membawaku ke gunung manapun yang biasa kau daki, kau tunjukan betapa tinggi kita bisa berdiri, tapi tetap aku akan mengadah, merasa jauh terlampau di bawah langit. 
  

Ya, kita memang begitu berbeda.

Tapi… tidakkah kau sadari juga?

Betapa menyenangkannya  melihatmu membaca buku. Kau menikmatinya sebagaimana aku menikmati bukuku.  Membaca ya, membaca. Kita berdua sama-sama tidak bisa membuat buku cemburu.

Lagupun begitu. Kau nikmati lagu sesukamu. Apa yang lebih kau dengarkan? Kata atau nada? Pernahkah kau juga menyimpan lagu lama, karena yakin tidak ada lagu yang kadaluarsa?

Atau saat kau bercerita! Aku bisa berlama-lama mendengarkanmu tanpa bosan, walaupun aku tidak begitu paham...  Aku senang berlama-lama melihatmu tersenyum sendiri, begitu semangatnya,  sampai-sampai aku bisa melihatnya dari mata.


Yap, kita begitu berbeda. Dikotak-kotakkan hitam dan putih  seperti individu lainnya. 

Aku dan kamu. 
Aku atau kamu.

Jadi… maukah kita bertemu saja di zona abu-abu?


24 April 2015
Selamat Ulangtahun!