Meninjunya dengan kenangan hingga pecah
Retak dan remuk
Lalu hambur di tanah
Kamudian terobos pintu pintu
Peluk derai hujan sesukamu
Masa bodoh dengan luka
Kini ia sudah jadi sejarah
Tetaplah dalam hujan
Biar ia basahi wajah
Kemudian mendinginkan hati
Rentangkan tanganmu untuk menanti orang baru
Sebentar lagi datang,
barangkali...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar